Halo
sobat blogger. Sesuai janji saya, kali ini saya bakalan membahas dan mengupas
tentang buku yang sangat bagus dan terlaris karya Sean Covey yaitu buku 7 Habbits of Highly Effective Teens. Sesuai dengan
judulnya, di dalam buku terdapat tujuh kebiasaan yang harus dimiliki oleh
remaja agar menjadi manusia yang efektif. Apa saja sih tujuh kebiasaan
itu? Berikut tujuh kebiasaan tersebut
dan sedikit penjelasan singkat:
Kebiasaan
1 : Jadilah Proaktif
Bertanggung
jawablah atas hidupmu sendiri
Kebiasaan
2 : Merujuk Pada Tujuan Akhir
Definisikanlah
misi dan sasaran hidupmu
Kebiasaan
3 : Dahulukan yang Utama
Susunlah
prioritas, dan dahulukanlah hal-hal yang penting
Kebiasaan
4 : Berpikir Menang/Menang
Bersikaplah
agar semua orang bisa menang
Kebiasaan
5 : Berusahalah untuk Memahami Terlebih Dahulu Baru Dipahami
Jadilah
pendengar yang baik, yang tulus
Kebiasaan
6 : Wujudkan Sinergi
Bekerjasamalah
agar mencapai hasil lebih baik
Kebiasaan
7 : Asahlah Gergajimu
Perbaharuilah
dirimu secara berkala
Kebiasaan
1, 2, 3 menyangkut penguasaan diri. Di dalam buku ini menyebutnya “kemenangan
pribadi”. Sedangkan kebiasaan 4, 5, dan 6 menyangkut hubungan-hubungan serta
kerja sama. Buku ini menyebutnya “kemenangan publik”. Sebelum kita menguasai
kebiasaan 4, 5 dan 6 atau kebiasaan yang berhubungan dengan kerja sama dengan
orang lain, kita harus terlebih dahulu menguasai kebiasaan mengenani diri
sendiri atau pribadi atau dengan kata lain kebiasaan 1,2 dan 3. Karena jika
kita ingin menjadi pemain tim yang baik kita harus terlebih dahulu menguasai
diri sendiri. Lalu kebiasaan yang ketujuh mengenai apa dong? Kebiasaan terakhir
tersebuh adalah kebiasaan pembaharuan. Kebiasaan inilah yang menguatkan enam
kebiasaan lainnya.
Berbicara
mengenai kebiasaan, kebiasaan adalah hal-hal yang kita lakukan berulang-ulang.
Tetapi kebanyakan kita tidak sadar akan kebiasaan kita. Jika kita mempunyai
kebiasaan baik, tentulah akan berdampak kepada karakter yang baik pula. Jadi
semua tergantung kepada diri kita sendiri. Jika kita mempunyai kebiasaan yang
baik, maka kita akan mempunyai karakter yang baik dan akan membuat kita bisa
sukses. Dan sebaliknya, jika kita mempunyai kebiasaan yang buruk, maka kita akan
mempunyai karakter yang jelek. Seperti apa yang dikatakan oleh Samuel Smiles:
Taburkanlah suatu pikiran, maka
kamu akan menuai perbuatan;
Taburkanlah suatu perbuatan, maka
kamu akan menuai kebiasaan;
Taburkanlah suatu kebiasaan, maka
kamu akan menuai karakter;
Taburkanlah suatu karakter, maka
kamu akan menuai takdir.
Jadi
mulai sekarang ini kita harus mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang baik ya
sahabat blogger.
Kebiasaan
1 JADILAH PROAKTIF
Lawan
kata dari kata proaktif adalah reaktif. Jika kita ingin membedakan mana yang
bersikap proaktif dan mana yang bersikap reaktif, kita bisa menganalogikannya
dengan sebuah air dan sebuah kaleng soda. Orang-orang proaktif membuat
pilihan-pilihannya menurut nilai-nilai. Mereka berpikir sebelum bereaksi.
Mereka sadar bahwa mereka tidak bisa mengendalikan segala yang terjadi kepada
mereka, tetapi mereka bisa mengendalikan reaksi mereka. Tidak seperti orang
reaktif. Orang-orang reaktif membuat pilihan-pilihannya menurut dorongan hati.
Seperti analogi tadi bahwa mereka seperti sekaleng soda. Jika kehidupan
mengocoknya sedikit saja, tekannya menumpuk dan tiba-tiba mereka meledak.
Berbeda dengan orang-orang proaktif, mereka tenang seperti ait. Dikocok seperti
apapun, takkan terjadi apa-apa. mereka tenang, dingin, dan terkendali. Bersikap
proaktif ini adalah langkah pertama menuju tercapainya kemenangan pribadi.
Lalu
kenapa kita harus bersikap proaktif ? bersikap proaktif ini ada manfaatnya lho
guys. Diantaranya adalah; Tidak mudah tersinggung, bertanggung jawab atas
pilihan-pilihannya sendiri, berpikir sebelum bertindak, cepat pulih kalau
terjadi sesuatu yang buruk, selalu mencari jalan untuk menjadikan segalanya
terlaksana, fokus pada hal-hal yang bisa mereka ubah, dan tidak menguatirkan
hal-hal yang tidak bisa mereka ubah. Banyak kan manfaatnya menjadi orang yang
bersikap proaktif? Lalu kenapa kita harus menghindari bersikap reaktif ?
berikut dampak menjadi orang yang reaktif. Diantaranya adalah; mudah
tersinggung, cenderung menyalahkan orang lain, cepat marah dan mengucapkan kata-kata
yang belakangan mereka sesali, cenderung merengek dan mengeluh, menunggu
segalanya terjadi kepada mereka, berubah hanya kalau perlu.
Kebiasaan
2 MERUJUK PADA TUJUAN AKHIR
Dalam
kebiasaan ini mengatakan bahwa, kamu adalah pengemudinya, putuskanlah kami mau
kemana dan buatlah peta untuk sampai ke sana. Lalu kenapa sih kita harus punya
tujuan akhir? Di dalam buku ini dikatakan ada dua alasan kenapa kita harus
mempunyai itu. Yang pertama adalah karena kita berada di persimpangan jalan dan
jalan yang kita pilih sekarang akan mempengaruhi selamanya. Jadi intinya, kita
ini hidup diantara beberapa pilihan. Dan pilihan yang nantinya kita ambil akan
mempengaruhi jalan hidup kita. Bagaimana kita akan memlih pilihan-pilihan
tersebut? tentunya kita harus mengingat tujuan akhir kita, agar pilihan kita
sesuai dengan apa tujuan kita. Yang kedua adalah bahwa kalau kita tidak
memutuskan masa depan kita sendiri, orang lainlah yang akan memutuskanya. Mau
masa depan kita di tentukan orang lain?
Jadi
kalau begitu penting untuk memiliki tujuan akhir, bagaimana caranya? Di dalam
buku dikatakan cara yang terbaik adalah dengan menulis pernyataan misi pribadi.
Pernyataan misi pribadi adalah seperti kepercayaan pribadi atau moto pribadi
yang menyatakan seperti apa hidupmu. Ini adalah beberapa contoh penyataan misi
pribadi :
-
-
Dalam
membuat pernyataan misi pribadi tidak haruslah sama dengan milik orang lain.
pernyataan misi pribadi itu banyak bentuknya. Bisa berupa sajak, nyanyian,
kutipan, gambar, banyak kata, satu kata, dan lain-lain. Kita ini menuliskan
untuk diri kita sendiri bukan untuk orang lain. Jadi biarkanlah pernyataan misi
pribadi bermakna bagi diri kita sendiri. Lalu, bisa apa misi pribadi tersebut?
salah satu manfaat dari pernyataan misi pribadi tersebut adalah dan yang paling
penting, akan membantu kita dalam mengambil keputusan. Karena jika kita
mempunyai dan mengingat tujuan akhir kita, kita tidak akan mengambil keputusan
yang salah yang tidak sejalan dengan tujuan kita. Tentunya kita akan memilih keputusan
yang bisa membawa kita kepada tujuan akhir kita.
Kebiasaan
3 DAHULUKAN YANG UTAMA
Dari bab
kebiasaan ini kita diajarkan tentang kuadran waktu. Dari kuadran I sampai IV.
Dari kuadran waktu tersebut terdiri dari dua unsur utama, yaitu “penting” dan “mendesak”.
Penting adalah hal-hal yang paling penting, kegiatan utama, dan yang
berkontribusi terhadap tercapainya misi serta sasaran-sasaran. Sedangkan
mendesak adalah hal-hal yang mendesak, yang menuntut perhatian segera. Dari
masing-masing kuadran, menggambarkan satu orang tertentu. Kuadran I
menggambarkan tentang orang yang suka menunda-nunda. Kuadran III menggambarkan
orang yang “yes man” atau orang yang selalu berkata iya. Kuadran IV
menggambarkan orang-orang pemalas. Sedangkan kuadran II menggambarkan tentang
orang-orang yang suka menentukan prioritas. Jadi kita harus berada pada kuadran
II, agar menjadi orang-orang yang efektif. Selain itu juga ada beberapa akibat
hidup di Kuadran II, yaitu; hidup akan terkendali, terjadinya keseimbangan, dan
prestasi tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar